CIMAHI. AGUS.OR.ID. Banyak yang tidak percaya kalau sang komandan ini adalah kakek dari Yasmin Nacita Alula. Iya gak percaya, wong keliatan masih muda, energik, dan penampilan kayak cover boy gitu. Ketika ditanya umurnyapun beliau agak ragu menjawab. Ternyata bukan takut ketahuan sudah tidak muda lagi, tapi emang sepertinya ragu dengan tahun kelahirannya sendiri. Yang jelas lahir tanggal 15 Januari, makanya ada yang bilang Agus prematur, lahir sebelum bulan Agustus seperti Agus lain pada umumnya.
Nama yang diberikan orang tua adalah Agus Saefullah, namun di kalangan AABI lebih sering dipanggil Gus Jam, yang rupanya singakatan dari Agus Jamhur. Ketika ditanya apa arti “Jamhur” atau kenapa di panggil Agus Jamhur, beliau sepontan ketawa ngakak. Beliau bilang, “jangan ah. Itu masa lalu, sisi gelap masa di SMA. Saat itu sedang mencari identitas diri. Duh, sepertinya ada kisah khusus sampai gak mau diceritakan. Mana ada sisi gelap kehidupan yang terus dikenang. Ya sudahlah, pokoknya sekarang nama keren beliau adalah Agus Jamhur.
Suami dari wanita cantik asli Cimahi yang bernama Lisnani, ayah dari 3 orang anak yang semuanya sudah beranjak dewasa ini, terbilang sukses sebagai pengusaha bidang konstuksi, alat kesehatan, batu bara, dan air bersih. Sebagian usaha sudah diserahkan pengelolaannya kepada anak dan istri.
Agus Jamhur pertama kali dipertemukan dengan Agus Mulyadi, salah seorang pendiri AABI dari Sukabumi, yang biasa dipanggil Gus Mul. Bertemu Gus Mul dan diperkenalkan untuk pertama kalinya dengan Agus Agus Bersaudara Indonesia Oktober 2015, saat itu AABI belum berbadan hukum seperti sekarang ini. Baru ada Agus Mulyadi, Agus Nuryanto, Agus Roche, Agus Mahfudin, dan Agus Raka. “Saya paling bungsu yang ternyata lebih tua umurnya,” ujar Gus Jam.
Bukan suatu kebetulan, karena memang segala sesuatunya sudah ada yang Maha Pengatur. Gus Jam punya waktu yang cukup luang untuk jadi nahkoda perkumpulan Agus Agus Bersaudara Indonesia. Awal bergabung diminta menjadi koordinator untuk wilayah Jawa Barat, kemudian ditunjuk menjadi ketua DAD Jawa Barat.
Motivasi bergabung di AABI yang utama adalah persaudaraan dan silaturahmi. “Kalau bisnis, saya udah terlalu lama bergelut. Apalagi bisnis saya udah dipegang sama anak-anak dan istri. Saya ingin santai, rilex, tenang, dan yang utama ingin jalan-jalan ke sana kemari. Alhamdulillah ada AABI, jadi saya bisa jalan ke sana kemari dan lebih bermanfaat. Semakin banyak saudara semakin banyak bersilaturahmi,” ujar Gus Jam dengan terus mengucapkan rasa syukur kepada Allah SWT.
Waktu terus berjalan. Banyak kopdar di berbagai daerah yang diikuti. Komitmen brotherhood in harmony yang begitu tinggi, pada akhirnya mengantarkan Agus Jamhur sebagai nahkoda AABI. Dalam Musyawarah Nasional Luar Biasa tanggal 10 Desember 2016 di Jakarta, secara sangat demokratis Agus Jamhur terpilih menjadi Ketua Umum Dewan Agus Pusat AABI untuk periode 2016 – 2021.
“Sosok sederhana, simpel, tidak banyak neko-neko, penyabar, kerja keras, dan yang utama tidak ada sifat membedakan satu sama lain terutama kepada anggota AABI. Punya loyalitas yang sangat tinggi terhadap perkumpulan, walaupun beliau sama sekali belum memahami betul berorganisasi. Apalagi organisasi seperti AABI yang bersifat nasional,” ujar Agus Halim Wasekjen DAP AABI yang juga diaminkan oleh banyak pengurus DAP, DAD, dan DAC diseluruh Indonesia.
Gus Jam melihat Agus-Agus yang ada di AABI ini begitu beragam karakter, sosial, ekonomi, dan lain sebagainya. Ini semua membuat Gus Jam punya harapan besar untuk AABI menjadi sebuah perkumpulan ataupun komunitas yang bisa membangun sebuah “ruang” agar bisa dipergunakan dan bermanfaat untuk Agus, anak Agus, saudara Agus, teman Agus, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
Terakhir, Gus Jam menitipkan pesan dan harapan kepada para pengurus DAP, DAD, dan DAC, serta berbagai tim yang ada di AABI ini, agar bisa bertanggung jawab dengan amanah yg telah diberikan. Kerjakan semampu yang dapat dilakukan. Yang paling penting, jadilah pelaku, bukan penonton. (red)
Brotherhood In Harmony
Penulis : Gus Nug